Recent

Saturday, October 31, 2015

Menjadi Manusia Yang Manusiawi

Maksud dari kalimat "Manusia yang manusiawi" adalah menjadi manusia yang baik dan benar, serta manusia yang benar dan baik. 
Perlu kita ketahui bahwasannya suatu hal yang benar belum tentu sudah baik, pun begitu sebaliknya sesuatu yang baik juga belum tentu sudah benar. 

dunia hati

Perhatikan cuplikan percakapan berikut:
Si A: (berjalan dari arah utara)
Si B: "Pagi mas, dari mana?"
Si A: "Dari utara"
Si B: "Oh, mau kemana atuh mas.? :) "
Si A: "Ya mau ke selatan lah"

Benar? Memang jawabannya benar. Baik? Sudah barang tentu tidak baik sebab Si B yang hanya sekedar ingin basa basi menyapa agar terlihat lebih harmonis akan terluka perasaannya. 

Contoh lagi perhatikan peristiwa berikut:
Si A mempunyai tetangga yang bisa dikatakan lebih miskin dari dirinya, dan Si A ingin sekali bersedekah pisang goreng (sebab saat itu istri Si A kebeteulan baru saja menggoreng pisang). Namun cara Si A bersedekah itu dilemparkan tepat di depan si miskin. Kita semua tahu bahwa bersedekah itu suatu hal yang sangat baik, namun jika caranya seperti itu sudah pasti tidak benar.

Nah, dari kedua cerita tersebut diatas sudah bisa kita simpulkan bahwa sesuatu yang benar itu belum tentu sudah baik, pun begitu sebaliknya. Jika kita bisa menyatukan keduanya, benar dan baik serta baik dan benar maka saat itulah kita telah menjadi manusia dengan jiwa yang fitrah (Fitri). Jadi, makna sebenarnya dari kata fitri adalah jiwa yang baik dan benar serta benar dan baik, saat itulah kita juga telah menjadi manusia yang manusiawi. Dari sini mungkin anda akan teringat sesuatu yang seringkali kita rayakan bersama-sama yaitu Idul Fitri. Bersilaturrahmi dan saling memaafkan adalah salah satu bentuk sifat manusiawi pada diri manusia. 

Jadi, mari kita semua selalu berbuat baik kepada sesama dan lakukanlah perbuatan baik tersebut dengan benar.